Paparkan Gas Beracun, Pendakian Ke Gunung Ijen Di Tutup Sementara

0

Kabar Banyuwangi. LINTASMATRA.COM. Penutupan Taman Wisata Alam (TWA) Kawasan Gunung Ijen oleh Balai BKSDA Jatim ini terjadi setelah Ijen mengeluarkan gas beracun, Rabu (21/3/2018).

Letupan kawah yang di sertai gas beracun ini di sadari ketika Puluhan warga sekitar aliran Sungai Banyupait yang berada di kawasan Ijen lemas dan pingsan. Dua di antaranya dibawa ke RSUD dr Koesnadi Bondowoso. Untuk menghindari hal serupa, warga Dusun Margahayu dan Watucapil, Kecamatan Ijen, dievakuasi.

Polisi, tenaga medis, Tim Reaksi Cepat BPBD, Tagana, Koramil dan beberapa unsur terkait turun tangan. Bersama tim BKSDA Wilayah V Jawa Timur. Malam itu juga bergerak menijau lokasi yang diduga sumber adanya gas tersebut. Dari pantauan yang di lakykan jajaran BKSDM gas sudah menghilang. Bahkan pagi harinya (Kamis pagi) petugas yang mendekati kawah untuk melihat kondisi juga menyatakan gas sudah hilang, meski masih ada bualan (letupan kecil) di kawah.

Letupan tersebut diperkirakan akibat dari perbedaan suhu yg sangat besar antara di bawah dan di atas permukaan kawah. Akibat dari letupan tersebut gas dan bau belerang mengalir dan terbawa angin menuju ke arah barat.

fenomena bualan ini merupakan rutin setiap tahun saat hujan turun dengan intensitas tinggi. Tahun lalu, bualan juga muncul pada bulan Maret hingga Juni. Hal itu menyebabkan pendakian Gunung Ijen yang biasanya dibuka jam 01.00 dini hari baru dibuka pukul 03.00.

Sebelumnya, BKSDA Jatim juga menyebut dalam websitenya bahwa adanya letupan pada permukaan kawah, kawasan Taman Wisata Alam Kawah Ijen ditutup untuk kunjungan wisata, dimulai 22 Maret 2018 dini hari tadi.

Petugas dari BBKSDA Jatim dan kepolisian telah melakukan penjagaan di pintu-pintu masuk menuju Paltuding untuk menghalau pengunjung yang datang.

Penutupan pendakian ke Gunung Ijen untuk umum ini masih berlaku hingga waktu yang belum ditentukan. Pihak BKSDA masih menunggu hasil penelitian dari tim Vulkanologi PVMBG Bandung yang akan melalukan penelitian di Kawah Ijen.

“Setelah ada hasil dari uji tersebut baru akan di evaluasi kembali status penutupan pendakian, apakah akan diperpanjang atau sudah bisa dibuka,

Selain mengevakuasi, polisi bersama unsur terkait lainnya membagikan sekitar 25 ribu masker ke warga. Sebanyak 20 mobil ambulan dari sejumlah Puskesmas disiagakan di sekitar desa Sempol. Sekadar diketahui, perkebunan Margahayu dan Watu Capil merupakan wilayah paling dekat dengan Kawah Ijen. Jaraknya sekitar 7 Km dari kawah.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meminta agar wisatawan dan penambang belerang mematuhi apa yang telah diinstruksikan oleh pihak BKSDA. Pihaknya juga meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah, aparat kecamatan, dan puskesmas di Kawasan Ijen yang masuk Kabupaten Banyuwangi untuk siap menghadapi segala kemungkinan.

“Kita berharap fenomena alam ini bisa segera berakhir, karena ini sepertinya juga siklus tahunan Ijen. Selebihnya biar pihak yang berkompeten yang menangani,” kata Anas.

Kepada wisatawan, Anas mengatakan tidak perlu khawatir. Mengingat masih banyak destinasi wisata yang ada di Banyuwangi. Mulai dari pantai-pantainya, atraksi wisata, hingga wisata budaya Banyuwangi.

“Ijen masih bisa dinikmati, meski kita tidak harus mendaki mendekat ke kawahnya. Wisatawan masih bisa melihat Ijen dari kawasan desa yang ada di kaki Gunung Ijen,” kata Anas.

“Bagi wisatawan, masih banyak destinasi lain untuk dinikmati. Nikmati pula kuliner dan kekayaan seni-tradisi Banyuwangi,” imbuh Anas.(*/SeaGate)

Leave A Reply

Your email address will not be published.