Dipilih untuk Lokasi Pabrik Baru PT Industri Kereta Api (INKA) Banyuwangi Membuka Diri, Untuk Jadi Kota Industri
LINTASMATRA.COM – Banyuwangi. Semakin melebarkan sayap-nya. kini banyuwangi semakin berkembang dalam perindustrian. Bila baru – baru ini banyuwangi di banggakan oleh produksi kapal cepat PT Lundin, yang telah di lirik manca negara, kini daerah ujung timur pulau jawa ini, di lirik oleh industri perkeretaapian PT.INKA.
Sebagai industri kereta api yang melayani pasar mancanegara. Pesatnya pesanan expor dan guna mencapai target penjualan yang diinginkan Kementerian BUMN yang mencapai Rp 3 triliun pada 2018. membuat perusahaan BUMN ini harus mengembangkan lokasi industrinya. Sedangkan pusat Produksi di Madiun sudah di rasa jenuh. Pihak PT.INKA sudah beberapa kali melakukan penambahan pekerja, dengan tambahan shift. 24 jam kerja. namun di rasa sudah sangat penuh alias overcapacity. dan masih perlu ekspansi.
Banyuwangi menjadi pilihan utama di karnakan Lokasinya yang di nilai strategis, serta perkembangan daerah yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Lokasi pabrik dekat jalur rel kereta, pelabuhan, proyek tol yang sedang berjalanan. jadi mampu memangkas ongkos pengiriman keluar negeri. Sebab, selama ini ongkos pengiriman kereta ekspor dari Madiun-Surabaya membutuhkan biaya yang cukup tinggi.
Selain itu Banyuwangi telah memiliki dermaga sendiri sehingga dianggap dapat mempermudah pengiriman produk. “Bila pabrik ekspor kereta berada di Banyuwangi maka otomatis biaya pengiriman akan lebih hemat. Di samping itu nilai UMK hampir sama dengan kota Madiunjelas Manager Humas PT INKA Madiun, Cholik M Zamzam kepada awak media, Rabu (11/4/2018).
Di perkirakan luas pabrik yang ada di Banyuwangi ini nantinya sekitar 60 hektar. dan untuk saat ini pabrik tersebut sudah selesai tahapan pembebasan lahan dengan menggunakan kawasan milik PT Perkebunan Nusantara XII di Banyuwangi.
Menteri BUMN Rini Soemarno menyatakan Rencananya groundbreaking pembangunan pabrik yang berlokasi di wilayah Kecamatan Kalipuro tersebut di target dilakukan sebelum akhir tahun ini, Diharapkan pabrik di Banyuwangi tersebut dapat menyerap tenaga kerja hingga mencapai 9.000 pegawai.
Meski demikian, Cholik memastikan, kantor induk PT INKA akan tetap berada di Kota Madiun. “Nantinya pabrik INKA di Kota Madiun, tetap memproduksi kereta reguler, kereta barang, kereta tangki, dan kereta pesanan nasional. Sedangkan kantor pusat atau kantor induk PT INKA tetap berada di Kota Madiun juga,” pungkas Cholik. Pabrik di Banyuwangi akan khusus memproduksi kereta yang akan diekspor dan juga jenis kereta berpenggerak.
Rencana PT Industri kereta api (INKA) membangun pabrik baru di Banyuwangi ini juga di sambut baik. Bahkan, Bupati Abdullah Azwar Anas mengaku menyiapkan perizinan yang cepat untuk kepentingan pembangunan pabrik kereta api yang digadang-gadang bakal lebih besar dibanding pabrik induk INKA di Madiun tersebut.
Bahkan Bupati Banyuwangi ini menggambarkan tentang kemudahan perijinan di banyuwangi, Seperti izin pembangunan Industri Gula Glenmore (IGG) dan perizinan hotel berbintang yang sangat cepat. Ini dilakukan untuk pertumbuhan pembangunan Banyuwangi. “Kalau IGG itu ada 25 item izin yang kita bantu pengurusannya. Hotel pun sama, kita percepatan perizinannya,” tambah Anas.
Keberadaan pabrik PT INKA di Banyuwangi, kata Anas, tidak hanya akan dinikmati orang- orang yang bekerja di industri perkeretaapian tersebut. Namun manfaatnya sangat besar bagi warga Banyuwangi. Dengan demikian, imbuh Anas ke depan akan ada transfer knowledge kepada masyarakat.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas juga berterima kasih kepada BUMN yang ikut menggerakkan ekonomi Banyuwangi, termasuk dengan pendirian pabrik kereta api. Baginya “Kolaborasi BUMN dan pemerintah daerah telah meningkatkan skala ekonomi warga,” (*/Sea Gate).