SMPN 2 Nguling Gelar Istighotsah, Doa Bersama dan Peringatan Isro’Mi’roj Nabi Muhammad SAW Jelang UNBK

0

LINTASMATRA.COM – PASURUAN. Warga SMP Negeri 2 Nguling, Kabupaten Pasuruan, Propinsi Jawa Timur yang terdiri dari Kepala Sekolah, Guru Kelas IX, ratusan murid Kelas IX dan orang tua wali murid bersama -sama menyelenggarakan peringatan Isro’Mi’roj Nabi Muhammad SAW,  istighotsah akbar dan doa bersama. Kegiatan dilaksanakan di halaman Musholah Baitur Rahman, Jumat (5/4/2019) pukul 08.00 Wib.  Istighotsah dipimpin ustad Pujiono di ikuti oleh seluruh guru, siswa, wali murid secara kidmat menjalani kegiatan hingga selesai. 


Tampak hadir pada acara tersebut antara lain pengasuh Pondok pesantren (Ponpes) Darul Ulum Sumurwaru Grati Gus Asnawi Fauzan,  Kepala Sekolah Kuswanto S.B S.Pd, Komite Sekolah, Guru, Staf TU, seluruh murid kelas IX dan para orang tua wali murid.
 Menurut Kepala Sekolah SMPN 2 Nguling Kuswanto Setyo Budi S.Pd menjelaskan, bahwa istighotsah dan doa bersama  ini merupakan agenda rutin tahunan,  juga untuk menyambut Ujian Akhir Sekolah Berbasis Nasional (UASBN) dan Ujian Nasional Berbasis Komputer  (UNBK) tahun 2019 sekaligus memperingati Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad SAW.  Masih Kuswanto S.B S.Pd kesuksesan UNBK di butuhkan  persiapan batiniah dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT disamping persiapan akademis. Istighotsah dan doa bersama ini  merupakan  momentum yang tepat untuk memohon kelancaran dan kesuksesan pelajar, khususnya dan keluarga besar SMPN 2 Nguling umumnya. Menurutnya, doa bersama ini diharapkan menjadi motivasi untuk belajar lebih giat lagi. “Saya berharap pelaksanaan ujian nanti nanti berjalan lancar,”jelasnya.    Sementara petauziah KH. Nawawi Fauzan dalam isi tauzianya mengapresiasi  Istighotsah dan doa bersama ini karena bukan hanya berkah, barokah yang diharapkan namun kemuliaan di dunia dan akhirat bisa dicapai oleh siswa yang akan menjalani ujian. Kegiatan ini sangat tepat dua acara dikemas dalam satu momen ” Memperingati Isro’Mi’roj Nabi Muhammad SAW plus Istighotsah dan Doa bersama” bagi kelancaran ujian bagi siswa. Sungguh merupakan bentuk kegiatan positif dan wujud kepedulian nyata terhadap dunia pendidikan, tuturnya.
“Kegiatan positif semacam ini harus kontinyu dilakukan dan terus dilanjutkan, tambahnya.  Inti tauziah yang dibawakan Gus Nawawi Fauzan bahwa para siswa harus menghormati, memulyakan orang tua yang melahirkan, membesarkan, merawat hingga sukses dan guru yang memberikankan ilmu. Usai prosesi acara para murid saling bersalaman dengan masing – masing orang tua. Terkesan agar para anak didik bisa merasakan jerih payah orang tuanya dalam mencari rijki untuk memenuhi biaya bagi anak agar kehidupan anak – anaknya bisa menjadi lebih baik dari orang tuanya.(Red) 

Leave A Reply

Your email address will not be published.