LINTASMATRA.COM – SURABAYA. Untuk membangun kebersamaan sebagai eleman bangsa, Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) V menggelar Komunikasi Sosial kepada mahasiswa, pelajar dan masyarakat nelayan binaan yang dilaksanakan di Balai prajurit Achmad lchsan, Komplek Toni Soekaton, Jl. Kalianak Timur, Krembangan, Surabaya, Kamis (26/7).
Komsos kali ini mengusung tema “Melalui Komsos TNI kita pelihara netralitas dan kemanunggalan dengan rakyat untuk menjadikan TNI yang siap melaksanakan tugas pokok”.
Wadan Lantamal V Surabaya Kolonel Marinir CTO Sinaga mewakili Komandan Lantamal V Surabaya Laksamana Pertama TNI Edwin, S.H., membuka keguatan ini. Ia menyampaikan terimakasih atas kehadiran peserta Komsos di Gedung Balai Prajurit TNI AL Pesapen ini.
Komandan Lantamal V dalam amanatnya yang dibacakan Wadan mengatakan bahwa Indonesia memiliki posisi yang sangat strategis bila ditinjau dari sudut geopolitik, geostrategis dan geoekonomi serta merupakan kawasan yang dinamis dalam pencaturan politik, ekonomi, budaya, pertahanan dan keamanan dunia.
“Dengan kegiatan komunikasi sosial ini diharapkan bisa menambah wawasan, ilmu pengetahuan kita semua, seperti kita ketahui tugas pokok TNI yaitu penegakan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan Negara Indonesia,” ujarnya.
Kita perlu memahami latar belakang dari pada pendahulu kita, dengan didorong semangat kebangsaan yang tinggi dan tekad yang bulat telah memperjuangkan kedaulatan Indonesia, serta dengan dilandasi pandangan yang jauh kedepan, bahwa masa depan bangsa Indonesia akan sangat tergantung kepada laut yang menjadi lingkungan kehidupannya.
Pemahaman proxy war (perang proksi) adalah konflik antar dua negara, dimana negara tersebut tidak serta merta terlibat langsung dalam peperangan karena melibatkan proxy atau kaki tangan, proxy war lebih berbahaya dari perang melawan anggota militer karena proxy war lebih dititik beratkan pencucian otak yang membelokkan pemahaman terhadap ideologi negara yang bisa mengakibatkan runtuhnya suatu negara.
“Maka dari itu proxy war lebih berbahaya dari perang melawan militer negara lain,” terangnya.
Hadir dalam acara tersebut Asisten Perencanaan Danlantamal V, para Kasatker Lantamal V, Kesbangpol kota Surabaya, BNNK Surabaya, Camat Krembangan, Kapolsek Krembangan, Danramil Krembangan, Lurah Kalianak, siswa-siswi SMA Hang Tuah I, SMA Barunawati, SMK KAL II Surabaya, warga masyarakat nelayan binaan Dispotmar.
Tampil sebagai narasumber diantaranya Paban Komsos Spotmar Lantamal V sekaligus Pgs. Kadispotmar Lantamal V Letkol Laut (P) Roni Sutadi yang memaparkan materi tentang Proxy War dan Kompol Gamar dari BNN tentang Bahaya Narkoba.
Usai pemaparan materi Komsos dan tanya jawab, Spotmar Lantamal V membagikan bahan kontak kepada warga nelayan binaan untuk membantu kegiatan sehari hari.(Pen Lantamal V/Red)