LINTAS MATRA.COM – SIDOARJO. Hasil perhitungan suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden sudah diumumkan oleh KPU R.I. Wakil Bupati Sidoarjo H. Nur Ahmad Syaifuddin SH meminta masyarakat dapat menerima keputusan tersebut.
Hal tersebut diungkapkannya saat mengahadiri acara peringatan Nuzulul Quran yang digelar Polresta Sidoarjo dihalaman kantornya, Selasa, (21/5). Wabup meminta masyarakat yang tidak puas dengan hasil keputusan tersebut dapat menempuh jalur hukum yang semestinya.
Dirinya berharap masyarakat tidak memaksakan kehendaknya dengan melakukan hal-hal yang melangggar hukum. Apalagi dengan demo pengerahan massa. “Kalau ada sesuatu, ada pandangan berbeda, silakan lakukan usaha-usaha sesuai dengan koridor hukum,”ujarnya.
Menurut Wabup demokrasi di Indonesia saat ini sudah bagus. Oleh karenanya masyarakat diharapkan tidak mencederai demokrasi yang telah terbangun dengan baik. Ketidak puasan masyarakat terhadap keputusan KPU dapat disampaikan melalui MK. “Saya berharap kepada masyarakat menjadi masyarakat yang baik, yang taat aturan hukum,”ucapnya.
Wabup yang akrab dipanggil Cak Nur tersebut berharap masyarakat Sidoarjo tidak ada yang ikut demo di Jakarta. H. Nur Ahmad Syaifuddin yakin masyarakat Sidoarjo tidak ada yang berangkat ke Jakarta untuk berdemo. Pasalnya pelaksanaan Pemilu di Sidoarjo cukup kondusif sampai saat ini.
Masyarakat di Sidoarjo sudah menyalurkan aspirasinya dengan baik. Untuk itu mewakili Bupati Sidoarjo, ia ucapkan terima kasih kepada masyarakat Sidoarjo yang dapat menjaga kondusifitas Kabupaten Sidoarjo. “Saya berharap tetap kondusif, masyarakat tidak ada masalah, masyarakat sudah menyalurkan aspirasinya,”ucapnya. Dalam kesempatan tersebut Wabup H. Nur Ahmad Syaifuddin berharap peserta Pemilu yang terpilih dapat mengemban amanah dengan baik. Kemenangan tersebut diharapkannya dapat membawa kemakmuran bagi masyarakat.
Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Zein Dwi Nugroho sendiri mengatakan sampai saat ini tidak dijumpai masyarakat Sidoarjo yang berangkat berdemo ke Jakarta. Bahkan sejak tanggal 17 Mei, jajarannya telah melakukan sweeping terhadap masyarakat yang akan berangkat ke Jakarta.
Sweeping dilakukan diterminal maupun stasiun. Penyekatan-penyekatan diperbatasan untuk mengantisipasi masyarakat yang akan berangkat juga telah dilakukan. Kombes Pol. Zein Dwi Nugroho menghimbau masyarakat untuk tidak ikut berdemo ke Jakarta. Hal tersebut demi keselamatan jiwanya. Pasalnya Polri mendapati informasi ancaman teror yang memanfaatkan momentum demo tersebut. “Saya berharap masyarakat lebih mengingat keselamatannya dan di bulan Suci Ramadhan ini lebih bagus digunakan untuk lebih khusyuk melakukan ibadah,”harapnya.
Dalam peringatan Nuzulul Quran tersebut Polresta Sidoarjo mengundang 500 anak panti asuhan. Mereka mendapatkan santunan yang simbolis diberikan wakil bupati Sidoarjo, Kapolresta Sidoarjo, Dandim 0816 Sidoarjo serta ketua DPRD Sidoarjo. 500 anak tersebut dari berbagai yayasan panti asuhan yang tersebar di Kabupaten Sidoarjo. Santunan secara simbolis diberikan menjelang buka puasa bersama. (ES/sigit/kominfo)