Di Jajaran Aparatur Sipil Negara ( ASN ) Banyuwangi Menggelar Halal Bi Halal 1440 H / 2019 M

0

Banyuwangi | Selasa, 11 Juni 2019

Penulis | Mery. S.

Editor | Armito

LINTASMATRA.COM – BANYUWANGI. Masih suasana Hari Lebaran” Hari Raya Idul Fitri 1440 H, “Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menggelar halal bihalal bersama jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN), Selasa (11/6/2019). Dalam momen tersebut, Bupati Anas mengajak seluruh ASN mari saling memaafkan, atas kesalahan baik yang terjadi di kantor atau luar kantor, serta mengajak mendoakan Presiden Sukarno dan KH Abdul Wahab Chasbullah yang berperan membumikan tradisi halal bihalal tersebut.” Ucap Anas. Bupati, Anas menyampaikan Kepada jajarannya, selain meminta maaf Anas juga menceritakan sejarah tradisi halal bihalal yang sudah sejak dulu di adakan terutama usai merayakan Idul Fitri yang berkembang di Indonesia.

Kemudian dituturkan Anas, penggagas istilah “halal bihalal” adalah salah seorang pendiri NU, yaitu KH Abdul Wahab Chasbullah. Diawali pada 1948, Indonesia dilanda gejala disintegrasi bangsa. Para elit politik bersilang pendapat, enggan duduk dalam satu forum untuk mencari solusi terbaik bagi bangsa. Pemberontakan juga terjadi di sejumlah daerah. “Di pertengahan Ramadan 1948, Bung Karno meminta pendapat dan saran KH Wahab Chasbullah untuk mengatasi kebuntuan situasi politik Indonesia saat itu. Kemudian Kiai Wahab memberi saran kepada Bung Karno untuk menyelenggarakan silaturahim,” jelas Anas.   Olehnya, Anas lalu mencontohkan percakapan KH. Wahab.

“Para elit politik tidak mau bersatu, itu karena mereka saling menyalahkan, dan itu dosa. Dosa itu haram. Supaya mereka tidak punya dosa ( haram ), maka harus dihalalkan. Mereka harus duduk dalam satu meja untuk saling memaafkan, saling menghalalkan. Sehingga silaturrahmi dipakai istilah halal bihalal,” tutur Anas. Dari saran Kiai Wahab itulah, lanjut Anas, kemudian Bung Karno pada Hari Raya Idul Fitri saat itu mengundang semua tokoh politik untuk datang ke Istana Negara menghadiri silaturrahmi yang diberi judul ‘Halal bihalal’. Sejak saat itulah, seluruh instansi pemerintah menyelenggarakan Halal bihalal yang kemudian diikuti juga oleh warga masyarakat secara luas.

Jadilah itu sebagai kegiatan rutin dan budaya Indonesia saat merayakan Hari Raya Idul Fitri sampai sekarang. “Untuk itu, Idul Fitri ini harus kita jadikan pula momen untuk saling memperkuat ikatan kekeluargaan bangsa Indonesia. Kita harus bersatu membangun daerah dan bangsa ini, saling memaafkan saudaranya. Sekaligus, mari kita doakan Presiden Sukarno dan KH Wahab Chasbullah yang berperan penting dalam tradisi saling memaafkan umat ini. Alfatihah,” ajak Anas mengajak seluruh yang hadir membacakan surat Alfatihah untuk Bung Karno dan KH. Wahab Chasbullah.   Momen halal bihalal di lingkungan Pemkab Banyuwangi disambut antusias oleh para ASN. sehingga bisa saling bertemu dan memaafkan atas kesalahan baik dalam menjalankan tugas maupun diluar tugas.” pungkasnya. * ( mito / mery )

Leave A Reply

Your email address will not be published.