
LINTASMATRA.COM – SIDOARJO. Sidoarjo Procurement Expo dan Conference (SPEC) 2019 kembali digelar pemerintah Kabupaten Sidoarjo tahun ini. Ajang untuk membuka wawasan terkait pengadaan barang jasa di gelar di Mall Pelayanan Publik (MPP) Jalan Lingkar Timur Sidoarjo selama dua hari, 26-27 Desember 2019. Pagi tadi, SPEC dibuka Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah SH.,M.Hum, Kamis, (26/12/19).
Ratusan pelaku pengadaan barang dan jasa pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Sidoarjo maupun dari daerah lain di Jawa Timur hadir dalam kesempatan tersebut. Penyedia barang dan jasa juga diundang Bagian Pengadaan Barang Jasa Setda Kabupaten Sidoarjo.
Pada SPEC ditahun kedua penyelenggaraannya kali ini, juga digelar expo produk-produk barang/jasa dari perusahaan penyedia barang/jasa. Bupati Sidoarjo dalam sambutannya mengatakan pengadaan barang jasa mempunyai peran penting dalam pelaksanaan pembangunan daerah.
Terutama dalam peningkatan pelayanan publik dan perekonomian daerah. Dikatakannya pengadaan barang jasa harus bisa menghasilkan barang dan jasa yang tepat dari setiap uang yang dibelanjakan. Yakni tepat kualitas, tepat jumlah, tepat waktu, tepat biaya, tepat lokasi, dan juga tepat penyedia.

Untuk mewujudkan hal tersebut bergantung pada para pelaku pengadaan yang profesional. Mulai dari pengguna anggaran sampai dengan penyedianya. Oleh karenanya penguatan kapasitas masing-masing pelaku pengadaan barang dan jasa harus terus ditingkatkan. Para pelaku pengadaan barang dan jasa harus mampu memahami berbagai peraturan dan mampu mengimplementasikannya.
“Dan Alhamdulillah pada hari ini, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo bersama Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia (IAPI) DPD Jawa Timur dapat menyelenggarakan acara peningkatan kapasitas bagi pelaku pengadaan barang jasa yang dikemas dalam acara SPEC 2019,”ucapnya.
Bupati menyampaikan bahwa beberapa waktu lalu dirinya Sidak beberapa proyek pembangunan. Hasilnya menunjukkan banyak proyek konstruksi yang akan mengalami keterlambatan penyelesaian pekerjaan. Penyebabnya adalah start tender yang terlambat. Bahkan ada salah satu OPD yang penyampaian usulan lelangnya terlambat.
Bupati tidak menyebutkan OPD mana yang 98% penyampaian usulan lelangnya tidak sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan dalam Rencana Umum Pengadaan kepada Bagian Pengadaan Barang dan Jasa. Kebiasaan seperti itu dimintanya tidak diteruskan. Kedepan dirinya akan memerintahkan Sekretaris Daerah/Sekda Sidoarjo untuk selalu mengawal agar pelaksanaan tender dilaksanakan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan.

Apabila pengajuannya terlambat harus ada peneguran dan menyampaikan surat alasan keterlambatan kepada Sekda dan diteruskan kepada dirinya. Dalam kesempatan tersebut Bupati meminta paket tender dapat dilakukan diawal tahun. Dengan begitu diharapkan pekerjaan akan selesai bulan Juli atau Agustus.
Kalaupun tidak selesai, Pemkab Sidoarjo masih punya waktu dan opsi untuk menyelesaikannya. Entah itu putus kontrak kemudian dilakukan penunjukkan penyedia yang baru atau dilakukan pemberian kesempatan. “Saya mohon hal ini menjadi perhatian kita semua,”pintanya.
Bupati juga berharap kegiatan seperti ini dapat merubah anggapan bahwa pengadaan barang dan jasa pemerintah yang ribet, rumit dan lama menjadi mudah, sederhana dan cepat. Dikatakannya Pemerintah melalui Lembaga Kebijakan Pengadaan barang/jasa Pemerintah (LKPP) sudah memberikan berbagai macam panduan dan fasilitas bagi kemudahan para pelaku pengadaan.
Seperti E-katalog, tender cepat maupun E-pengadaan langsung. Bahkan LKPP telah meningkatkan dan mengembangkan sistem pengadaan secara elektroniknya. Semua itu dimintanya harus dapat dimanfaatkan. “Saya berharap berbagai kebijakan tersebut dapat diimplementasikan oleh insan pengadaan,”harapnya. Diakhir sambutannya bupati dua periode tersebut meminta penyedia barang dan jasa harus terus me(Est/Kom)