LINTASMATRA.COM-MALANG. Masyarakat Dusun Pakutukan Desa Mulyoarjo Kecamatan Lawang Kabupaten Malang merasa kecewa dan tidak puas terhadap Kepala Dusunnya yang meninggalkan tempat disaat rapat belum selesai digelar pada hari Minggu 27 Desember 2020.
Pertemuan yang dimulai pada pukul 19.35 wib tersebut di gelar di balai Dusun Pakutukan dengan dengan tema “Forum Peduli Mulyoarjo” yang dihadiri oleh Kepala Desa, Ketua rt /rw atau perwakilannya, tokoh masyarakat dan LSM Penjara Indonesia.
Adapun pokok permasalahan yang dibahas adalah kebersihan, BLT (bansos) dan kepedulian terhadap lingkungan (makam), termasuk juga mempertanyakan keberadaan kampung tangguh yang ada di Dusun Pakutukan.
Warga masyarakat berharap ada transparansi dan keterlibatan dari semua warga, khususnya warga yang ketempatan lokasi kampung tangguh berada. Beberapa pengurus Rt juga mempertanyakan kinerja kepala Dusun selaku perangkat desa yang tidak interaktif dan komunikatif, sebut saja Km (inisial) salah satu pengurus didusun pakutukan mengatakan, diduga ada dana BLT DD yang diberikan kepada warga yang beridentitas warga desa lain, seringkali tidak pernah melibatkan pengurus dilingkungan.
“Selain itu juga tidak pernah diadakannya Musdus (musyawarah dusun) beberapa dekade ini, retribusi pajak tanah yang tidak pernah dibagikan selama 3 tahun,” ungkapnya.
Kepada media, Kepala Desa Mulyoarjo Rokhim menyampaikan bahwa selaku Kepala Desa dirinya merasa tidak dihormati dikarenakan Kasun Pakutukan di perintahkan untuk tidak meninggalkan rapat namun Kasun Bambang bersikukuh tetap meninggalkan ruangan dengan alasan ada rapat pembentukan RT di wilayahnya.
“Jabatan Kepala Dusun Pakutukan sudah dijabatnya (bambang) selama 3 tahun sebelum dirinya dilantik jadi Kepala Desa, dan selama saya menjabat sebagai Kades kinerjanya Kasun hanya pagi kekantor sebentar dan tidak lama dia keluar, jadi lebih sering diluar kantor balai desa,” bebernya.
Ditempat dan waktu yang berbeda Tim media berhasil mengkonfirmasi kepada Kepala Dusun Pakutukan, Bambang menyatakan bahwa semua yang dia lakukan atas tupoksi dan kinerja dia selaku aparatur desa, yang tentunya setiap yang dia lakukan sudah diketahui dan dilaporkan kepada pimpinannya yaitu Kepala Desa.
“Pada sa’at terjadi rapat Forum Peduli Mulyoarjo waktu itu, minggu tanggal 27 Desember 2020 secara kebetulan bersamaan dengan acara pemilihan RT diwilayah saya, dan tentang semua aspirasi masyarakat yang dipertanyakan saya siap menjawab di jenjang forum selanjutnya sesuai peraturan yang ada,” ungkap Bambang sa’at dikonfirmasi oleh tim media lintasmatra.
Pewarta : Andry LM.