Komandan Lantamal V Ikuti Forum Grup Discustion tentang Dampak MEA Bagi Pertahanan Nasional
LINTASMATRA.COM – SURABAYA. Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) V Laksamana Pertama TNI Edwin, S.H mengikuti Forum Group Discussion (FGD) tentang dampak Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang digelar di Rupatama Gedung Yos Sudarso, Mako Lantamal V, Surabaya (10/7).
FGD yang digelar berkaitan dengan kunjung kerja Balitbang Kemhan RI di Lantamal V ini dihadiri Kapuslitbang Strahan Laksma TNI Ir Agus Rustandi M, Eng, Kabid Lingntra DR. Ernalem Bangun. MA., Bidang Tenaga Kerja, Asisten ll Bidang Ekbang, Dinas Perindag, Dinas Imigrasi Surabaya, Ketua Kadin Surabaya, Imigrasi Kelas 1 Surabaya, PTP (Pelaksana Tugas Pokok) Wilayah Timur, Asop Danlantamal V, Komandan Satroltas, Pelaksana Pemeriksa KPPBC Tanjung Perak, Cukai, Kadin Surabaya, Imigrasi kelas, Surabaya, PTP Kemhan Wilayah Jatim.
Komandan Lantamal V pada sambutan sebelum di gelarnya FGD berharap agar kegiatan diskusi ini menghasilkan dan melahirkan ide ide cemerlang yang daoat memecahkan masalah dalam menghadapi perdagangan bebas antar negara negara asean. “untuk itu seluruh warga Lantamal V menyambut hangat kehadiran seluruh peserta diskusi di Lantamal V,” terangnya.
Sementara itu Kapuslitbang Strahan Laksma TNI Ir Agus Rustandi M, Eng mengatakan bahwa FGD saat ini sangat populer dan banyak digunakan sebagai metode pengumpulan data dalam penelitian sosial. Pengambilan data kualitatif melalui FGD dikenal luas karena kelebihannya dalam memberikan kemudahan dan peluang bagi peneliti untuk menjalin keterbukaan, kepercayaan, dan memahami persepsi, sikap, serta pengalaman yang dimiliki informan.
FGD memungkinkan peneliti dan informan berdiskusi intensif dan tidak kaku dalam membahas isu-isu yang sangat spesifik. FGD juga memungkinkan peneliti mengumpulkan informasi secara cepat dan konstruktif dari peserta yang memiliki latar belakang berbeda-beda. Disamping itu, dinamika kelompok yang terjadi selama berlangsungnya proses diskusi seringkali memberikan informasi yang penting, menarik, bahkan kadang tidak terduga.
Sebagai alat penelitian, FGD dapat digunakan sebagai metode primer maupun sekunder. FGD berfungsi sebagai metode primer jika digunakan sebagai satu-satunya metode penelitian atau metode utama (selain metode lainnya) pengumpulan data dalam suatu penelitian.
FGD sebagai metode penelitian sekunder umumnya digunakan untuk melengkapi riset yang bersifat kuantitatif dan atau sebagai salah satu teknik triangulasi. Dalam kaitan ini, baik berkedudukan sebagai metode primer atau sekunder, data yang diperoleh dari FGD adalah Agenda kunjungan kerja dan melaksanakan FGD tentang dampak MEA.
Indonesia sebagai salah satu negara anggota Asean tentunya mempunyai peran serta dalam mensukseskan program yang menjadi kesepakatan bersama dalam hal pembentukan komunitas MEA, namun hal tersebut bukan perkara yang mudah dihadapkan dengan akan timbulnya berbagai macam permasalahan seperti penyalahgunaan kebijakan perdagangan ekspolitasi sumber daya yang tidak terkontrol peredaran narkoba, minuman keras dan obat-obat terlarang di Indonesia yang secara otomatis akan mengancam pada stabilitas dan keamanan NKRI.
Maka disinilah peran TNI dalam hal ini Balitbang Strahan Kemhan mewadahi permasalahan tersebut dalam kegiatan FGD dari instnasi instansi terkait.(Pen Lantamal V/Red)