Siapa Bakal Calon Wakil Presiden Yang Mendampingi Jokowi Pada Pilpres April 2019 ?
LINTASMATRA.COM – JAKARTA. Siapa yang bakal mendampingi Joko Widodo (Jokowi) sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) pada Pemilihan Presiden April 2019 masih saja menjadi tanda tanya masyarakat termasuk para partai politik pengusung maupun pengamat.
Soalnya, sampai saat ini Presiden Jokowi tidak menyebutkan secara jelas oarang yang bakal mendampingi dalam usaha mengikuti jejak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai presiden dua periode (2004-2009 dan 2009-2014).
Kepada awak media, Presiden Jokowi hanya menyebut, nama-nama cawapres yang bakal mendampingi dirinta maju pada Pilpres 2019 sudah ada dikantongnya. Bahkan jumlahnya sudah mengerucut. Calon itu ada yang Ketua Umum Parpol dan ada pula dari luar Parpol.
Salah satu calon di luar parpol yang disebut-sebut bakal mendampingi Jokowi adalah mantan Panglima TNI, Jenderal Purnawirawan Moeldoko. Jenderal bintang empat itu saat ini dipercaya sebagai Kepala Presiden dalam pemerintahan Jokowi.
Peneliti dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Aji Al Farabi menilai, Moeldoko dapat diterima oleh partai-partai koalisi jika Jokowi memilihnya sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk Pilpres mendatang.
Dikatakan Aji, Moeldoko yang berlatar belakang militer dan pernah menduduki jabatan Panglima TNI adalah representasi profesional, sehingga tidak menghadapi resistensi dari partai-partai politik koalisi pendukung Jokowi.
Menurut Aji di Jakarta, Selasa (16/7), malah Moeldoko memiliki kelebihan lain dibanding calon dari partai politik. Kelebihan itu karena Moeldoko dekat dengan Presiden Jokowi karena mendapat kepercayaan untuk menduduki jabatan Kepala Staf Presiden (KSP), yang merupakan jabatan strategis di lingkungan Istana.
Dikatakan, salah satu kompititor yang bakal dihadapi Jokowi pada Pilpres mendatang adalah Ketua Dewan Pembina sekaligus Ketua Umum partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto.
Dihadapan peserta Rapat Kerja Nasional (Rakernas) partai Gerindra di Hambalang, Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu, Prabowo sudah menyanggupi permintaan kader Gerindra untuk kembali mencalonkan diri menjadi Presiden pada Pilpres mendatang. Tentang siapa yang bakal mendampingi Prabowo, hal itu diserahkan para peserta Mukernas kepada mantan Pangkostrad ini.
Pesaing lain mungkin Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo yang juga mantan Panglima TNI. Hanya saja, Moeldoko lebih dahulu menjabat sebagai Panglima TNI dibanding Gatot Nurmantya. “Moeldoko yang berlatar militer, dapat mengimbangi kompetitor Jokowi yang juga militer,” kata dia.
Ditanya jika Joko Widodo memilih Moeldoko sebagai cawapres, apakah elektoralnya bakal naik secara signifikan? Menurut Aji, popularitas Moeldoko masih rendah, sehingga jika dipilih sebagai cawapres tidak meningkatkan elektabilitas capres Joko Widodo secara signifikan. “Moeldoko perlu melakukan pengenalan diri ke publik secara intensif untuk dapat meningkatkan popularitasnya.”
Sebelumnya, hasil survei LSI Denny JA menyebutkan, elektabiltas capres Jokowi 49,3 persen naik 3,3 persen dari sebelumnya 46,0 persen dari survei Mei. Sedangkan elektabilitas bakal cawapres yang akan mendampingi Jokowi dari Polri/TNI adalah, Kapolri Jenderal Tito Karnavian 32,6 persen, KSP Jenderal TNI (Purn) Moeldoko 29 persen, dan Menko Polhukam Wiranto 25,7 persen.
Bakal cawapres dari latar belakang partai politik adalah, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto 35,7 persen, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar 21,5 persen, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuzy 16 persen, serta gabungan tokoh lain mendapat suara 18,5 persen. Sebanyak 8,3 persen responden tidak menjawab atau tidak tahu.
Bakal cawapres Jokowi dari latar belakang tokoh agama adalah, Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma’ruf Amin 21 persen, tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin 17,2 persen, Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi 12,3 persen, dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD 9,5 persen. (Sumber Berita Lima / Red)