68 Taruna Baru Politeknik Kelautan dan Perikanann Sidoarjo Dapat Beasiswa
SIDOARJO – LINTASMATRA.COM. Pelantikan calon taruna baru Politeknik KP Sidoarjo angkatan XXI, Sebanyak 68 taruna baru Politeknik Kelautan dan Perikanan mendapat beasiswa pendidikan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Para taruna itu merupakan putra-putri pelaku utama sektor perikanan di Indonesia. Seperti anak nelayan, petambak dan sebagainya. Masing-masing dari mereka menerima beasiswa sebesar Rp 6 juta.
Penerimaan beasiswa ini diwakili oleh Rizki Rizaldi asal daerah Parigi Moutong yang merupakan putra nelayan, dan Melinda Kustiana asal daerah Sumenep yang merupakan putri pembudidaya ikan.
Beasiswa pendidikan ini diserahkan oleh Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan (Kapusdik KP) Dr Bambang Suprakto pada acara pelantikan calon taruna baru Politeknik KP Sidoarjo angkatan XXI, Sabtu (27/10/2018).
Dalam acara yang digelar di lapangan upacara kampus Poli tersebut, Sebanyak 141 calon Taruna yang dilantik Kapusdik KP setelah selesai menjalani kegiatan Masa Dasar Pembentukan Karakter (Madatukar) dan Masa Pengenalan Akademik dan Kehidupan Kampus (MPAK).
Penetapan Taruna Politeknik KP Sidoarjo yang dilantik ini sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Politeknik KP Sidoarjo Nomor: Kep. 3245/POLTEK KP SDA/DL.210/X/2018 tanggal 19 Oktober 2018, bahwa calon taruna baru yang dinyatakan lulus dalam evaluasi Masa Dasar Pembentukan Karakter (Madatukar) dan
Masa Pengenalan Akademik dan Kehidupan Kampus (MPAK) dapat dilantik menjadi Taruna Politeknik KP Sidoarjo.
Pelantikan taruna ini diikuti oleh 79 taruna dan 62 taruni. Penyematan tanda tingkat taruna diwakili oleh Mujtahid Ainur Rosyid asal daerah Probolinggo dan Ayu Surya Tri Wulandari asal daerah Sidoarjo sebagai taruna berprestasi selama pelaksanaan kegiatan Madatukar dan MPAK.
Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Bambang Suprakto mengucapkan selamat dan sukses kepada taruna yang baru dilantik.
“Kurikulum pendidikan yang diterapkan pada satuan pendidikan Kementerian Kelautan dan Perikanan adalah pendidikan vokasi yaitu 70% praktek dan 30% teori. Tata kehidupan kampus dan asrama mengedepankan kedisiplinan sehingga taruna terbiasa hidup dengan kerjasama, menjaga toleransi dan terbiasa dengan kemadirian,” kata Kapusdik.
Dia menambahkan, saat ini sektor-sektor konvensional semakin tergerus perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Sektor perbankan misalnya, dalam beberapa waktu ke depan diprediksi akan terus mengurangi karyawannya yang fungsinya sudah banyak digantikan teknologi.
“Masyarakat Indonesia utamanya generasi muda harus ikut ambil bagian langsung mengelola lautan Indonesia,” sambungnya.
Pihaknya juga meminta agar tak ada lagi yang segan untuk menjadi pelaku utama perikanan. “Dengan menguasai Iptek, sektor kelautan dan perikanan akan lebih menguntungkan dibandingkan sektor-sektor popular lainnya.(YUL)