SIDOARJO – LINTASMATRA.COM. Kadis Peternakan Jatim Drh Wemmi Niamawati MMA memberikan sambutan dalam acara Kontes Ternak dan Panen Pedet Jatim 2018, di Pasar Induk Puspa Agro, Sidoarjo.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Drh I Ketut Diarmita dalam acara Kontes Ternak dan Panen, Pameran bertajuk Expo Produk dan Alsintan (alat mesin pertanian) Peternakan dalam rangka Kontes Ternak dan Panen Pedet Jawa Timur Tahun 2018 resmi dibuka oleh Bupati Sidoarjo Saiful Ilah di Pasar Induk Puspa Agro, Jemundo, Sidoarjo, Minggu (28/10/2018).
“Saya sangat berterima kasih kepada Bapak Dirjen PKH karena Sidoarjo terpilih sebagi tempat terselenggaranya kontes ternak dan panen pedet,” kata Saiful Ilah saat membuka pameran itu.
Ekspo menampilkan hasil sarana dan prasarana peternakan di Jatim. Dengan expo diharapakan dapat meningkatkan dan memperbaiki mutu produk peternakan. Untuk kontes ternak, Bupati berharap dapat memotivasi peternak yang lainnya supaya beternak lebih bersemangat.
“Panen pedet merupakan bukti panen rakyat dari hasil Inseminasi Buatan (IB). Dan kawin suntik masal merupakan tindak lanjut dari IB yang dilakukan di Kabupaten Sidoarjo dan kabupaten lain di Jatim,”papar Bupati.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) I Ketut Diarmita mengatakan, kontes ternak bertujuan memberikan rangsangan terhadap para peternak untuk memelihara ternak lebih baik lagi. “Kami siapkan 79 ekor sapi untuk juara 1 hingga 5,” ujarnya.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Drh I Ketut Diarmita dalam acara Kontes Ternak dan Panen Pedet Jatim 2018, di Pasar Induk Puspa Agro, Jemundo, Sidoarjo, (HUMAS DINAS PETERNAKAN JATIM)
Ketika ditanya mengapa memilih Jatim dalam kontes nasional, karena Jatim dinilai merupakan gudang ternak di Indonesia. Sekitar 55 sampai 60 persen sapi ada di Jatim.
“Nah, ketika Jatim ini goyang ternaknya, kami akan goyang semua. Jadi, Jatim harus berikan rangsangan yang kuat,” ungkapnya.
Ketut Diarmita menilai, karakter peternak, inseminator dan kepala dinas di Jatim sangat bersemangat. Diharapkan, kesuksesan Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) mencapai 96 persen sudah oke, namun dapat dicapai 125 persen. Luar biasa.
“Kita ingin melihat loncatan populasi. Karena tujuannya tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga ekspor,”paparnya
Lebih lanjut, dijelaskan, angka kelahiran sejak pelaksanaan Upsus Siwab tahun 2017 hingga saat ini sudah lahir 2.314.065 ekor dari indukan sapi milik peternak.(YUL)