Jember, 25 Maret 2019
Editor | Armito
LINTASMATRA.COM. | JEMBER |”Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Timur ( BPBD ) melakukan Bimbingan teknik Jitupasna Destana dari 7 Kabupaten.
Dari tujuh BPBD per Kabupaten Mengirim utusan Desa Destana diantaranya, Kabupaten Situbondo ( desa Sumberkolak ) Jember ( desa Wonoasri ) Probolinggo Kabupaten ( desa Sumberanom ) Probolinggo Kota ( desa Jrebeng ) Banyuwangi ( desa Grajagan ) Lumajang ( desa Tegalrejo ),” Terangnya
Tampak hadir Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa timur,” Suban Wahyudiono, ST.MM. Kepala BPBD Jember, Kepala BPBD Situbondo, Kepala BPBD Bondowoso.
Dalam penyampaiannya” Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa timur, menghimbau kepada anggota Destana agar bisa melakukan strategi untuk mewujudkan pengembangan desa/kelurahan tangguh terhadap bencana dengan upaya pengurangan risiko bencana berbasis komunitas (PRBBK). Dalam PRBBK, proses pengelolaan risiko bencana melibatkan secara aktif masyarakat dalam mengkaji, menganalisis, menangani, memantau dan mengevaluasi risiko bencana untuk mengurangi kerentanan dan meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana.
Dengan beberapa kerentanan baik bencana banjir, tanah longsor, Kebakaran, Stunami, kebakaran hutan, dan lain – lain, Taganah agar tanggap dalam menyikapinya,” Sampainya.” ( slamet )
|”Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Timur ( BPBD ) melakukan Bimbingan teknik Jitupasna Destana dari 7 Kabupaten.
Dari tujuh BPBD per Kabupaten Mengirim utusan Desa Destana diantaranya, Kabupaten Situbondo ( desa Sumberkolak ) Jember ( desa Wonoasri ) Probolinggo Kabupaten ( desa Sumberanom ) Probolinggo Kota ( desa Jrebeng ) Banyuwangi ( desa Grajagan ) Lumajang ( desa Tegalrejo ),” Terangnya
Tampak hadir Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa timur,” Suban Wahyudiono, ST.MM. Kepala BPBD Jember, Kepala BPBD Situbondo, Kepala BPBD Bondowoso.
Dalam penyampaiannya” Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa timur, menghimbau kepada anggota Destana agar bisa melakukan strategi untuk mewujudkan pengembangan desa/kelurahan tangguh terhadap bencana dengan upaya pengurangan risiko bencana berbasis komunitas (PRBBK). Dalam PRBBK, proses pengelolaan risiko bencana melibatkan secara aktif masyarakat dalam mengkaji, menganalisis, menangani, memantau dan mengevaluasi risiko bencana untuk mengurangi kerentanan dan meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana.
Dengan beberapa kerentanan baik bencana banjir, tanah longsor, Kebakaran, Stunami, kebakaran hutan, dan lain – lain, Taganah agar tanggap dalam menyikapinya,” Sampainya.” ( slamet )