Reporter | Slamet dion
Editor | Armito

LINTASMATRA.COM. – JEMBER – Bentuk syukur kepada yang Maha Kuasa, atas selesainya rehabilitasi pembongkaran pasar tradisional Pemeritah Kabupaten Jember Jawa timur. Para pedangan akan mulai beraktivitas di pasar Baru Tradisional, ditandai selesainya rehab tersebut, 4 Mei 2019 telah di lakukan acara syukuran yang bertempat di Aula PB Soedirman Pemkab Jember, Dalam acara syukuran tampak Hadir,” Wakil Bupati Jember Drs. KH Abdul Muqit Arief serta Kepala Cabang BTN Jember, Holi Osri.
Yang mana BTN menjadi mitra pemerintah dalam mengelola dana retribusi pasar tradisional.” Terangnya Sebagaimana telah disampaikan oleh Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR menjelaskan program revitalisasi yang dimulai pada tahun 2018, dengan merevitalisasi 12 pasar menggunakan anggaran sebesar Rp. 90 -100 miliar. Adapun sembilan dari 12 pasar tersebut, sudah siap untuk ditempati, kata Bupati yang murah senyum itu, sedangkan Pedagang yang direlokasi di pasar penampungan sementara bisa pindah.
Untuk itu, tiga pasar sudah bisa memulai tahap pemindahan dagangannya,” Sampainya Untuk itu para pedagang saya undang untuk bersama – sama melakukan syukuran supaya pasar yang baru ini akan berkah, pembeli dan pedagang bisa senang,” Katanya Olehnya, Pemkab Jember akan tetap genjot lagi 15 revitalisasi pasar tradisional di tahun 2019 ini, Khusus Pasar Tanjung, yang menjadi pasar induk, membutuhkan empat tahap renovasi,” Terangnya Untuk pedagang yang belum bisa pindah seperti pedagang ayam hidup, yang belum mendapatkan tempat dan akan mengikuti revitalisasi pasar burung yang nantinya akan menjadi satu.
Bupati menegaskan, pindahan ini bukan sekedar pindahan. Pindahan ini juga menata ulang, dengan mengelompokkan pedagang menurut bahan dagangannya. Ini untuk memudahkan pembeli mencari kebutuhannya.” Pindahan ini juga sekaligus untuk memperbaiki manajemen keuangan pasar. Salah satunya bekerjasama dengan perbankan untuk e-retribusi. “Sekarang retribusi tidak lagi bayar ke orang per orang, tetapi cukup pakai kartu e-retribusi,”Penjelasan Bupati.
Dengan demikian, e-retribusi, begitu pedagang membayar maka langsung masuk ke kas Pemerintah Kabupaten Jember. “Untuk uji coba dilakukan di tiga pasar tradisional. Setelah uji coba selesai akan dilakukan di semua pasar,” ungkapnya. Jumlah anggaran yang tidak kecil Untuk tahun 2019, pemerintah menganggarkan sekitar Rp. 170 milyar untuk revitalisasi pasar tradisional.
Revitalisasi ini juga akan membuat pedagang yang ada di pinggiran bisa berjualan di lapak yang terletak di lantai dua. Sementara lahan yang biasa dibuat lapak bisa menjadi perluasan parkir. Para pedagang yang pindahan ini tidak perlu membayar untuk mendapatkan kios. Kios tidak diperjualbelikan, apabila ada oknom minta uang berbentuk apapun agar dilaporkan ke Pemkab Jember,” terangnya Hanya saja pedagang cukup membayar retribusi. Apabila tiga bulan berturut-turut tidak ditempati maka ditarik menjadi aset pemerintah,” jelasnya.
Kepala cabang BTN Jember, Holi Osri, mengatakan, pihaknya menyiapkan mesin retribusi di tiga pasar yang sudah bekerjasama yaitu Pasar Patrang, Umbulsari, dan Mangli.” Sampai Kepala cabang BTN Jember, “Kami menyiapkan mesin, termasuk dengan aplikasinya yang sifatnya online dengan sistem pembukuan Pemda,” terangnya. BTN memberikan kartu kepada pedagang untuk alat membayar retribusi. “Cukup tap pada mesin yang sudah disediakan, selanjutnya akan terpotong saldo yang ada di kartu,” jelasnya.
Di Mangli sudah terbagi 91 kartu e-retribusi “Mereka nanti menabung ke BTN, dan petugas kami setiap hari keliling ke pasar. Kami siap mendukung Pemkab untuk menambah mesin baru ketika Pemkab sudah siap,” Holi. (mutia/izza/slamet )