LINTASMATRA.COM – MALANG. Dulu, awal ada wacana Tol pandaan malang, ada ketakutan kalau lawang bakalan sepi, banyak opini yg muncul baik dari warga lawang maupun para pedagang jika munculnya Tol akan berimbas pada sepinya wisatawan yg biasanya berjubel dipasar lawang. Selasa (28/05/19) Namun dugaan itu tak sepenuhnya terjadi, pasar lawang masih sama ramainya dengan hiruk pikuk warga lokal maupun wisatawan.
Jauh sebelum ada Tol, pasar online juga menjadi ancaman serius bagi para pedagang umum, tapi toh tidak berimbas buruk pada perekonomian pasar. Aktivis Sosial dengan akun FB Bagian Sejarah Kota Lawang mengungkapkan, “Sebelum ada tol memang pendapatan lebih tinggi menurut para pedagang, dan menurun (meski tidak drastis) ketika tol mulai difungsikan.
Perlu adanya kreatifitas dari pihak pihak pengelola pasar maupun ruko untuk lebih menyemarakkan lagi ekonomi di wilayah lawang. Dan Mungkin yg lebih perlu dikembangkan adalah komunitas-komunitas yg ada dilawang agar lebih support lagi dengan kemajuan Lawang”. “Entah komunitas seni, sosial, kepemudaan, biker, musik, pengusaha dll.
Komunitas bisa menjadi roda kemajuan ekonomi sekaligus kemajuan kota. Saling sambung silaturahmi dan kegiatan bisa menjadi langkah awal kemajuan”. “Jadi, ada Tol ataupun tidak Lawang senantiasa hidup dan bergairah seperti biasanya. Dan yg paling menarik menurut saya adalah, kota kita sekarang sudah punya Lampu merah, hahahhahahaha.
Mulai lahir, baru kali ini kota kita punya stopan lampu merah. Terus berkarya para penggerak komunitas dilawang, semangat terus berproses dan semoga senantiasa disenangi Tuhan” imbuhnya. (Riki)
