Kurang Maksimal Tangani Pasien, Dr. Agung Basuki Dirut Utama RSUD Bangil di Panggil Dewan

LINTASMATRA.COM – PASURUAN. LINTASMATRA.COM – PASURUAN BANGIL, Dr. Agung Basuki Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) RSUD Bangil, bersama Stafnya akhirnya memenuhi undangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pasuruan untuk klarifikasi terkait keluhan pelayanan dan penanganan pasien yang kurang baik.
Para Staf RSUD Bangil menemui anggota DPRD di ruang rapat gabungan Kantor DPRD Kabupaten Pasuruan, (14/10/2019).
Didalam pertemuan ini, Dr. Agung Basuki meminta keterangan pers yang diberikan beberapa waktu lalu, Keterangan release dari manajemen RSUD Bangil saat waktu itu dicabut.

Saya meminta maaf kepada keluarga pasien, Eko BS, yang meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD Bangil.
Kami mohon untuk keterangan pers yang kemarin dicabut saja, Kami akui kami salah Kami terlambat memberikan rujukan atas pasien yang sebenarnya tidak mampu dilayani di RSUD Bangil,” terang Dr.
Agung. Dr. Agung pun kembali menjelaskan, seharusnya pasien dirujuk sejak awal karena RSUD Bangil tidak mampu melayani pasien, Selain itu RSUD Bangil tidak memiliki obat yang dibutuhkan pasien tersebut.
Pemberian surat rujukan seharusnya dilakukan ketika pasien datang berobat dengan menjelaskan kondisi pasien butuh penanganan medis di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Hingga kejadian yang lebih buruk terhadap pasien bisa lebih diantisipasi sejak awal, Kami berharap keluarga pasien bisa memaafkan, karena hal ini sudah terjadi,” terang Dr. Agung.

Kami informasikan, Bahwasan nya Dr. V yang menangani pasien Eko BS sudah mengajukan resign atau pengunduran dirinya, Dari RSUD Bangil paska peristiwa kejadian tersebut, Pihak RSUD Bangil juga sudah memberikan sanksi kepada yang bersangkutan dalam masalah ini.
Istri almarhum Eko BS, Lin Nurwiningsih menyatakan, sejak enam tahun lalu, selalu berobat di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Keluarga almarhum juga mengetahui jika RSUD Bangil tidak memiliki obat dan fasilitas perawatan yang memadai serta memenuhi kebutuhan.
Sebelum suaminya meninggal dunia, Ada arahan dari Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf untuk dirawat di RSUD Bangil.
Lin Nurwiningsih menyampaikan, Kalau suami saya diberi rujukan empat hari setelah dirawat dan dalam kondisi kritis.
Kalau tidak mampu, seharusnya sejak awal masuk RS sudah dirujuk, Suami saya ke RSUD Bangil karena dijanjikan Gus Irsyad (Bupati Pasuruan) akan difasilitasi di RSUD Bangil,” terang Iin.
Ketua Komisi II Joko Cahyono yang juga keluarga pasien menuntut agar manajemen memberikan sanksi kepada Dr. V yang lalai dan abai dalam menangani pasien.
Kami berharap agar kasus ini menjadi yang terakhir segera memperbaiki pelayanan di RSUD Bangil,” terangnya.
Kami berbicara soal profesionalitas dalam memberikan pelayanan yang maksimal, Jangan berbicara soal lainnya, tapi ini soal bagaimana menjaga agar pasien ini tetap terjaga dan kondisinya baik – baik saja,” dalam perawatan,” terangnya.
Ruslan Ketua Komisi IV, Meminta manajemen harus menciptakan suasana yang nyaman sehingga pasien yang berobat sudah merasa sembuh saat menginjakkan kaki di RSUD Bangil.
“Kalau perlu mendatangkan ahli kepribadian kepada para dokter dan perawat, Hingga bisa lebih baik dalam melayani pasien,” kata Ruslan Ketua Komisi IV, tersebut. ( Mbon/Ircham )