Welcome To Cave Laut Semare
LINTASMATRA.COM – PASURUAN. Ciptakan suasana yang serupa pantai Ancol di laut Desa Semare, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan.
Destinasi wisata yang dicetak berlabel ‘Cafe Laut Semare’ berada tepat di ujung pantai utara yang berada di desa ini dan bersumber dari Bumdes.
Area berbentuk jembatan kayu dan bambu yang menuju galangan perahu nelayan, semenjak 29 agustus 2019 dikembangkan menjadi area wisata pesisir dengan suguhan Sun rise dan taman mangrof.
Budaya negatif terkait pesisir pantai utara Kabupaten Pasuruan yang di kenal arogan, tidak melekat di tempat ini, warga masyarakat yang di kenal arogan dari ujung barat hingga ke timur nyaris mulai luntur dengan adanya kekompakan kerja sama menjadi ramah tamah dengan suasana tempat yang bersih dari sampah pun mulai dari bibir pantai sampai ajungan perahu nelayan, nyaris tidak ada.
“Cafe laut semare dikelola oleh Bumdes (badan usaha milik desa) melalui unit usaha yakni Pokdarwis,” kata M. Samian selaku Direktur Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Desa Semare.
Selain dibangun atas inisiatif pemuda desa, dan ditopang oleh dana CSR dari HCML (Husky-CNOCC Madura Limate).
Tempat ini juga dikembangkan melalui dana desa Semare. Pengunjung tempat wisata ini tidak dibebani dengan tiket masuk area wisata ini, hanya dibebani biaya parkir untuk motor.
“Kedepan, kami akan menambah area wisata ini dengan kebun Labu, yang saat ini dalam tahap pembangunan.
Dan beberapa spot foto di area bibir pantai,” imbuh M. Samian kepada Kabiro Media online Lintas Matra pasuruan timur Muslim A. P.
Saat ini, hanya pengunjung yang menggunakan motor yang bisa mencapai tempat ini.
” Sementara ini hanya pengunjung motor yang bisa mencapai lokasi, untuk mobil nantinya akan kami siapkan lahan parkir,” sambung M. Samian.
Tempat ini memiliki stan kuliner khas pesisir kabupaten Pasuruan, tutur salah satu pengunjung yang berasal dari Desa Mulyorejo Ny. Herna Candra Widayati antara lain sate kerang, kepiting lada hitam, berbagai macam olahan ikan, cumi-cumi dan beragam minuman modern seperti, milk shake, juz, coffe tubruk dll dengan harga yang terjangkau yg ndak bikin kantong kita kempez.
M.Samian menjelaskan wisata ini lebih bertumpu pada Edukasi, dalam konsep dan lainya, kami bekerjasama dengan Universitas Brawijaya.
Dan tempat ini sudah disurvey oleh dinas pariwisata kabupaten Pasuruan guna akan dikembangkan lebih lanjut,” papar M.Samian.
Minimnya fasilitas ditempat ini seperti toilet, dan tempat sampah menjadi PR Direktur Bumdes Desa Semare M.samian.
Sampai saat ini Senin 21 september 2019 masih dalam proses pengerjaan. Sementara membuat pengunjung hanya sekedar numpang foto selfi kemudian pulang, tukasnya.
Mayoritas pengunjung di tempat ini berasal dari warga desa sekitar Semare, seperti Desa Kraton, Desa Kalirejo, Desa Bendungan, Desa Mulyorejo dan dari Kota Pasuruan. (Muslim a.m)