LINTASMATRA.COM-PASURUAN
PASURUAN, Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf mewanti-wanti seluruh karyawan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan agar tak “bermain” dalam urusan pengelolaan keuangan negara.
Statement tegas tersebut disampaikan Irsyad saat melakukan pembinaan kedinasan pada staf Dinas Kominfo serta Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Pasuruan, Pada Kamis Kemarin (09/01/2020).
Menurutnya, jangan sampai ada ASN (aparatur sipil negara) Pemkab Pasuruan yang berani melakukan tindakan korupsi. Kalaupun ada dan terbukti, dirinya akan menindak tegas oknum yang melakukan korupsi,” jelasnya.
“Saya sudah sering menyampaikan dan mewanti-wanti kepada seluruh pejabat, karyawan dan karyawati untuk jangan sekali-kali melakukan korupsi.
Sudah banyak kasus yang terjadi di luaran, Belum lagi di dalam internal Pemkab yang sudah terjerat kasus ini. Ya silahkan ditanggung sendiri,” pungkasnya.
Bupati Irsyad menyampaikan serta menjelaskan, pemerintahan sudah dipageri dengan regulasi-regulasi yang sangat ketat sekali.
Serta telah memberlakukan sistem online untuk mencegah bibit alias potensi tindakan korupsi.
Sistem tersebut ada pada perencanaan program kerja yang sudah tersusun dalam e-planning, dan bisa dipantau secara bersama-sama langsung.
“Saat ini, transaksi keuangan juga sudah beralih non tunai, Apapun ada dalam aplikasi yang telah disiapkan. Mulai dari e-planning, e-budgetting dan lain sebagainya.
Sudah jelas semua, jadi harus transparan,” terangnya.
Lebih lanjut Bupati Irsyad menegaskan bahwa urusan korupsi sudah menjadi urusan negara, Dalam artian, KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) terus memburu siapa saja yang berani bertingkah dalam memanfaatkan uang negara, Kejadian di Kota Pasuruan maupun Sidoarjo harus betul-betul dan benar-benar dipahami oleh seluruh pejabat hingga staf di bawahnya agar senantiasa mengelola keuangan sesuai aturan dan prosedur yang di tetapkan.
“Khususnya PPKOM maupun PPTK harus bisa tegas terhadap aturan, Kalau menyimpang, ya segera dibenarkan. Jangan takut untuk berbuat benar, karena kalau sudah salah dan lolos, maka bisa-bisa ketagihan dan ke enakan, dan itu sangat berbahaya,” terangnya. (Mbon/Ircham)