Situbondo | Jum’at 5 April 2019
Pewarta | MR Soeparno
Editor | Armito
LINTASMATRA.COM – SITUBONDO. ” TN Baluran gelar sosialisasi konservasi penyu di Pantai Perrengan Wonorejo Banyuputih Situbondo
Begitu pentingnya memberikan bimbingan bagaimana menjaga kelestarian sumber daya alam dan ekosistemnya, Taman Nasional Baluran (TNB) gelar sosialisasi konservasi penyu kepada masyarakat di sekitar lingkungan TNB, di kawasan pantai perrengan Desa wonorejo Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo, kamis 04/04/2019. Pukul 09-00 Wib.
“Acara sosialisasi konservasi penyu yang di gagas oleh Taman Nasional Baluran ini di ikuti oleh siswa – siswi Sekolah dan OSIS MTs dan SMK Miftahul Ulum Banyuputih Situbondo.
Tak kalah pentingnya juga turut di undang Pemdes Wonorejo beserta Karang Taruna dan masyarakat setempat, serta beberapa organisasi kemasyarakatan di sekitar TNB.
Kemudian, KUB nelayan cipta bahari & Koperasi nelayan Pandean, kelompok ojek wisata perrengan, KIM Kebangsaan Desa Wonorejo turut hadir di acara tersebut.
Tampak hadir Dinas perikanan Propinsi Bali Bapak Mudasir dan perwakilan BCA Banyuwangi” Bapak Micel di acara sosialisasi konservasi penyu di pantai Perrengan Desa wonorejo Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo.
Kepala balai TN Baluran Ir, Suhendro menyampaikan terima kasih kepada semua undangan yang hadir terutama dari Dinas perikanan Propinsi Bali Bapak Mudasir dan perwakilan BCA Banyuwangi Bapak Micel di acara sosialisasi konservasi penyu di pantai Perrengan “sampainya.
Penyampaiannya, agar masyarakat mengetahui pentingnya menjaga dan melestarikan alam dan ekosistem ( flora dan fauna ) di dalamnya, terutama penyu yang merupakan salah satu fauna yang di lindungi akan terancam punah.” Sampainya.
Begitu juga keberadaan habitatnya akibat beberapa faktor, baik secara alamiyah yang tergolong lambat perkembang biakannya di banding hewan lain serta akibat perburuan liar oleh pihak tidak bertanggung jawab.”Imbuhnya
Dalam himbauannya “Mudasir menyampaikan, pentingnya keperdulian menjaga dan melestarikan alam serta ekosistemnya terutama penyu yang merupakan salah satu fauna yang terancam punah dari habitatnya karena berbagai faktor.
Lebih lanjut, lambatnya dalam proses kembang biaknya serta akibat pemburu liar yang tidak bertanggung jawab dengan mengambil telur-telur dan memperjual belikannya secara berlebihan, mengonsumsi daging dan tempurungnya juga di perjual belikan secara ilegal sebagai hiasan atau soufenir oleh sebab itu populasinya terus menurun”terangnya
Dengan demikian merupakan tanggung jawab kita semua yang harus proaktif menjaga dan melestarikan penyu di habitat aslinya dengan selalu mengawasi populasi penyu di habitatnya, salah satunya melakukan pelestarian dengan konservasi secara dini”himbaunya
Selanjutnya, Mudasir mengungkapkan sosialisasi konservasi ini di lakukan agar masyarakat yang sebelumnya kurang perduli dan kurang mengerti pentingnya melestarikan keberdaan penyu, bisa termotivasi ikut menjaga kelestarian fauna yang terbilang langka ini, supaya tetap bisa kita lihat di alam sesuai habitatnya bahkan oleh anak cucu kita dan populasinya bisa semakin meningkat tentu dengan cara konservasi juga tidak melakukan perburuan ilegal secara berlebihan terhadap hewan langka ini, pendekatan dan sosialisasi seperti ini punya peran penting dalam pelestarian penyu “pungkasnya” (Parno)