Sikap Kritis dan Segala Bentuk Polanya yang Mengalami Pemuaian
LINTASMATRA.COM – MALANG. Pendidikan adalah salah satu sarana dalam upaya mempersiapkan generasi muda sebagai penerus bangsa. Seringkali timbul permasalahan dan beberapa tantangan yang harus dilewati ketika hendak menghasilkan “orang-orang pintar” Salah satu permasalahan yang menjadi trend yaitu beberapa mata pelajaran yang dianggap sulit oleh sebagian siswa dan menjadi momok yang menakutkan.
Permasalahan kedua yaitu kurang efektifnya metode pembelajaran yang digunakan oleh siswa, karena kurang arahan dari guru. Salah satu proses pembelajaran terjadi di lingkungan sekolah. Setiap siswa memiliki gaya belajar masing-masing yang sesuai dengan kenyamanan siswa.. Penggunaan gaya belajar yang tepat dan sesuai dengan kemampuan siswa, akan mengakibatkan peningkatan dalam hal kemampuan memori. Pengetahuan siswa akan semakin bertambah ketika siswa mempelajari suatu materi baru dan ingatan diperkuat dengan media peserta yaitu catatan. Melatih ingatan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satu media yang dapat membantu untuk meningkatkan daya ingat adalah dengan membuat sebuah catatan. Mencatat sebagai bagian dari proses belajar adalah bila mencatat yang disertai dengan kesadaran, kebutuhan dan tujuan pencapaian belajar, karena ingatan individu tidak bertahan lama seperti fenomena lazim yang menggunakan sistem “kebut semalam” dalam menghadapi ujian.
Individu yang tidak memanfaatkan penggunaan memori pada otak, akan memperbesar kemungkinan hilangnya satu persatu informasi yang tersimpan, banyak individu tampaknya kehilangan kemampuan untuk mengingat saat beranjak tua, karena individu berhenti “menandai”. Dalam artian individu menganggap apa yang dilihat dan didengar kurang begitu penting, sehingga individu melewatkan begitu saja informasi yang diterima tanpa membuat suatu catatan.
Kebiasaan-kebiasaan membuat ringkasan bahan pelajaran atau membuat catatan-catatan fakta yang sukar dan penting biasanya sangat bermanfaat. Siswa yang memiliki daya ingat yang kurang baik dapat belajar dari catatan yang dibuat dan kreasikan sendiri. Metode pencatatan akan dapat membantu siswa mengingat materi yang diberikan guru, karena siswa memiliki beberapa tambahan informasi pelajaran.
Tipe mencatat memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperluas keaktifan di dalam kelas. Saat guru memberikan materi, siswa yang memiliki tipe belajar visual akan menggunakan metode mencatat individu belajar dengan visual biasanya duduk tegak dan mengikuti guru dengan matanya. Siswa yang menggunakan gaya belajar visual khususnya teknik mencatat, dapat dikatakan memiliki tingkat kemampuan memori yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang tidak mencatat. Ketika adanya pemanggilan kembali (retrieval) mengenai informasi yang dipelajari tersebut, siswa yang menggunakan teknik mencatat akan lebih paham dan ingat dengan materi itu Kemampuan memori yang baik, dapat diperoleh jika siswa secara sadar memasukkan makna dan asosiasi dari informasi yang diterima, untuk memaksimalkan informasi tersebut, siswa harus membuat informasi menjadi bermakna dalam artian memberi makna pribadi.
Penyesuaian gaya belajar dengan kemampuan otak dapat dikatakan menjadi faktor lain yang mempengaruhi memori. Seiring dengan berkembangnya teknologi, memberikan beberapa pengaruh dalam dunia pendidikan salah satunya yaitu mulai memudarnya perilaku mencatat pada siswa, siswa menganggap mencatat bukanlah hal yang penting dalam proses belajar, siswa lebih sering memfoto materi yang diberikan oleh guru dari pada mencatat, karena hal itu dianggap lebih efisien.
Selain itu mudahnya akses internet untuk mencari materi-materi pembelajarn juga membuat siswa semakin enggan untuk mencatat. Padahal mencatat memiliki banyak manfaat dalam proses belajar siswa, salah satunya adalah untuk mempermudah kita dalam menggali informasi yang pernah kita pelajari dan kita catat sebelumnya. Penulis (Atsna Khoirun Nikmah)