Komandan Lanal Tegal Hadiri Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Di Hutan Mangrove Kecil Tegal Kota

0

LINTASMATRA.COM – TEGAL. Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Tegal, Lantamal V, Koarmada II, Letkol Laut (P) Agus Haryanto,SE.,MTr Hanla.M.M., menghadiri Pembukaan Peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia Tingkat Kota Tegal Tahun 2019 dengan Tema ” Melawan Polusi Udara Beat Air Polution”. Acara dihadiri lebih kurang 300 orang di hutan Kota Kelurahan Mintaragen Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal, Selasa (30/7).

Dalam acara tersebut dihadiri pejabat instansi Kota Tegal antara lain Wakil Walikota Tegal H. Jumadi ST, MM, Kadis Lingkungan Hidup Kota Tegal : Ir. R. Resti, Drijo Prihanto, M.Si, serta undangan lainnya. Adapun Sambutan Walikota Tegal yang dibacakan Wakil Walikota Tegal H. M. Jumadi ST, MM. mengatakan Puji syukur tak henti-hentinya marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Karunia, Rahmat, Taufik, dan Hidayah-NYA hari ini kita dapat mengikuti rangkaian acara memperingati hari lingkungan hidup se-dunia di Kota Tegal tahun 2019, dalam keadaan sehat wal-afiat dan Tema peringatan hari lingkungan hidup se-dunia tahun ini adalah melawan polusi udara “Beat Air Polution”.

Peringatan ini bertujuan untuk membangkitkan kesadaran masyarakat untuk melakukan aksi perlindungan dan pengelolaan lingkungan. Bapak, ibu, saudara yang saya hormati, permasalahan lingkungan hidup saat ini harus menjadi perhatian serius, karena berbagai persoalan lingkungan telah banyak terjadi di indonesia, baik pada lingkup nasional maupun lokal. terjadinya pencemaran air, pencemaran udara, bencana seperti banjir, tanah longsor, dan kekeringan adalah bukti adanya persoalan lingkungan yang sedang kita hadapi.

Naiknya temperatur bumi sebagai dampak terjadinya pemanasan global juga merupakan indikator terjadinya degradasi lingkungan hidup. kondisi ini apabila dibiarkan berlarut-larut dapat merugikan seluruh mahkluk hidup di permukaan bumi yang kita tempati.- Menyikapi kondisi yang demikian, semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha harus tanggap dan cepat melakukan langkah-langkah antisipatif maupun rhabilitatif dalam mengatasi permasalahan lingkungan hidup ini.

Jika kita cermati, berbagai permasalahan yang ada pada lingkungan hidup bersumber dari akibat pesatnya laju pertumbuhan penduduk yang berdampak terhadap ketimpangan pemenuhan kebutuhan hidup manusia, khususnya pangan dan papan, sehingga mendorong tumbuh dan berkembangnya kegiatan dan/atau industri yang membutuhkan lahan. Perkembangan usaha tersebut telah menyebabkan berkurangnya ruang terbuka hijau (RTH) sehingga lingkungan terasa gersang dan panas dan berkurangnya daerah resapan air menyebabkan cepatnya laju interusi air laut.

selain itu laju perkembangan usaha yang semakin pesat kurang diimbangi dengan upaya pengelolaan lingkungan sehingga menyebabkan pencemaran air, tanah, dan udara. Permasalahan lain yang sedang kita hadapi adalah sampah saat ini timbulan sampah di Kota Tegal telah mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2017 sebesar 250 ton perhari naik menjadi 256 ton perhari pada tahun 2018.

Menyikapi meningkatnya timbulan sampah tersebut pemerintah Kota Tegal telah merencanakan pengelolaan sampah dengan menyusun kebijakan dan strategi daerah (jakstrada) menuju kota tegal “zero waste” melalui penerapan 3 R (reduce, reuse, recycle) yaitu dengan cara mengurangi timbulan sampah, memanfaatkan kembali serta daur ulang sampah menjadi barang yang berguna.

Untuk itu telah dibangun tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) yang sampai dengan tahun 2019 telah terbangun 20 unit TPST, membentuk bank sampah di tiap kelurahan, serta diadakan sosialisasi dan pelatihan pengelolaan sampah 3R kepada masyarakat secara berkala. Upaya lain yang perlu dilakukan secara terus-menerus adalah menanamkan pemahaman dan menumbuhkan kesadaran masyarakat luas mengenai arti penting memelihara kelestarian dan kesimbangan lingkungan hidup untuk mewujudkan lingkungan yang sehat.(Pgs Kadispen Lantamal V)

Leave A Reply

Your email address will not be published.