LINTASMATRA.COM – PASURUAN
PANDAAN, Kebanyakan orang masih menganggap beternak ayam telor sebagai usaha sampingan saja, Padahal jika cara beternak ayam telor betul, bukan tidak mungkin bisa menghasilkan omzet sampai ratusan juta rupiah tiap bulannya, Sebagaimana pengalaman H.Rojiun asal desa klatakan taman dayu kecamatan pandaan kabupaten pasuruan ini.
Semuanya berawal dari merintis di mana H.Rojiun mulai menggeluti bisnis ternak ayam tersebut. Mengawali karier dengan ayam broiler, akhirnya memutuskan beralih ke ayam telor. Peralihan itu disebabkan kondisi krisis 1998 yang mengguncang kondisi penjualan ayam broiler, di mana harga pakannya naik drastis mengikuti harga tukar dolar saat itu.
Akibatnya, banyak peternak yang kehabisan modal karena harga jual pun ternyata jatuh. “Waktu itu ekonomi lagi sulit, orang beli beras saja sudah bagus,” ucapnya.
Namun, kondisi tersebut tidak mematahkan semangat aba rojiun ini untuk bangkit kembali bersama dengan bisnis peternakan ayam telor.
Aba rojiun memulai usaha DOC (day old chicken) atau ayam umur sehari. DOC juga dikenal sebagai pithik di kalangan masyarakat Jawa, Pada lahan seluas satu hektare lebih, usaha tersebut menyasar segmen pasar secara umum. Baik itu pengusaha yang berniat melakukan diversifikasi, ataupun para calon pengusaha ayam telor yang ingin belajar.
Dalam usahanya, aba rojiun ini mempunyai tiga produk utama, yaitu DOC, telur, dan ayam konsumsi. DOC juga dapat dibagi dua, yaitu kelas super dan kelas murni. Sedangkan, ayam konsumsi dapat dibagi dua, yaitu dalam kondisi hidup ataupun kondisi siap yang diolah. “Untuk DOC yang kelas super itu, berarti ayam dari hasil persilangan dengan berbagai jenis,” jelasnya.
Aba juga menjelaskan jika di peternakannya dalam seminggu produksi DOC dapat mencapai 40.000, kemudian telur bisa mencapai 10.000 butir. Sedangkan, produksi ayam konsumsi bisa melayani 1.500 per hari. “Suplai ayam konsumsi untuk usaha ayam goreng di wilayah jatim,” ujarnya.
Produk telur dapat disimpan hingga jangka waktu tiga minggu, berbeda dengan ayam yang harus segera dijual jika tidak mau pembeli lari karena berat ayam yang tidak sesuai permintaan sedangkan telur cukup hanya dengan mengawasi kondisi tempat penyimpanan, Keuntungan lainnya ialah kita tidak perlu memperhatikan berat telur seperti ayam, jadi lebih mudah dalam mengelolanya.
Kondisi tersebut membuat ia harus membina pelanggannya hingga akhirnya saat ini aba rojiun mempunyai pembeli yang secara rutin membeli 4.000 ekor DOC setiap minggunya. “Walaupun ini uang receh, tapi kalau dikumpulkan yalumayan juga,”ucapnya.
Kegiatan tersebut memberikan keuntungan dalam dua arah, bagi aba rojiun dan juga pelanggannya.
Kegiatan tersebut berarti membuka peluang seluasluasnya bagi semua orang yang ingin mencoba usaha ternak ayam telor, ” pungkasnya.( Mbon )