Walikota Banda Aceh Belajar Ke Banyuwangi
LINTASMATRA.COM – Banyuwangi. Banyak terobosan untuk mengembangkan sebuah daerah. namun tidak lah mudah untuk mengembangkan sebuah daerah, sekalipun daerah itu memiliki berjuta potensi. tanpa ada pemersatu gagasan dan kebersamaan dalam sebuah pelaksanaan. akan sangat mustahil untuk menjadikan sebuah daerah berkembang.
Hal ini yang selama ini menjadi pencarian utama. banyaknya sebuah daerah dengan seribu potensi. sekalipun di dukung pula dengan sumber daya alam naupun sumberdaya manusia, namun tetap menjadi daerah yang seakan jalan di tempat. hal ini rupa – rupanya di rasakan oleh daerah ujung barat indonesia.
Di kui langsung oleh Wali kota Banda Aceh Aminullah Usman yang tengah berkunjung ke Banyuwangi. Kedatangan Aminullah khusus ingin belajar lebih jauh tentang kemajuan yang dialami kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini. guna berbagi ilmu tentang pengembangan pariwisata di Banyuwangi. Yang baginya Banyuwangi dinilai sukses memajukan pariwisata daerah yang memberi dampak nyata pada perekonomian warganya.
“Kami juga punya potensi pariwisata tapi selama ini belum fokus, karena itu kami ingin belajar langsung dari Banyuwangi yang sudah lebih dulu bergerak maju,” tandas Aminullah.
Menyambut baik kedatanga walikota Banda Aceh, Bupati Banyuwangi Azwar Anas dengan senang hati memberikan kunci untuk mentembangkan potensi wisata. hal utama yang dapat membuat wisatawan tertarik datang ke Banyuwangi, yaitu berinovasi dengan membuat atraksi wisata yang menarik sambil menjaga kebersihan daerah dan memberikan sambutan ramah pada mereka.
“Keterlibatan aparatur birokrasi pun turut menentukan kesuksesan program pariwisata yang telah kami rancang karena mereka adalah eksekutornya. Sebanyak 77 event wisata Banyuwangi Festival semuanya dilaksanakan oleh PNS daerah. Juga tidak lepas dari peran serta segenap warga masyarakat untuk mendukung pariwisata, karena merekalah tuan rumah yang sebenarnya,” pungkas Anas.
Terkait pariwisata, Banyuwangi dan Banda Aceh pada dasarnya memiliki kesamaan kultur di mana mayoritas penduduknya adalah muslim. Hal ini juga menjadi pertimbangan utama dalam pengembangan pariwisata syariah di Banyuwangi.
“Kami telah membuat segmentasi pariwisata yang jelas yakni menyasar wisatawan yang ingin menikmati alam dan budaya. Selama ini kami tidak mengijinkan dibukanya tempat-tempat hiburan malam karena memang segmentasi wisatawan kami bukan yang seperti itu. Izin hotel yang kami keluarkan hanya bintang tiga ke atas otomatis konsumennya juga terseleksi. Kebijakan ini terbukti efektif dalam menyaring wisatawan yang datang bahkan wisatawan kami terus meningkat dari 500 ribu menjadi 4,8 juta per tahun,” ujar Anas.
Selain untuk mempelajari pengembangan potensi daerah hal utama kunjungan Walikota Banda Aceh Aminullah Usman. Berkaitan dengan ditetapkannya Banda Aceh sebagai salah satu dari 14 kabupaten/kota yang menjadi pilot project pelaksanaan Mal Pelayanan Publik (MPP) oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Untuk itu Kota Banda Aceh perlu berguru pengelolaan MPP tersebut ke Banyuwangi.
“Kami datang kesini selain untuk mempelajari perkembangan daerah khususnya pariwisat. tujuan utama kami, agar bisa melihat bagaimana proses dan pelaksanaan pelayanan kepada warga yang berlangsung di Mal Pelayanan Publik ini. Ternyata perijinan yang diintegrasikan di Mal ini sangat banyak dan pelayanannya berlangsung dengan baik.” kata Aminullah
Mal Pelayanan Publik Banyuwangi mengintegrasikan 143 layanan perijinan dengan menggunakan teknologi informasi. Di tempat ini warga bisa mengurus semua keperluan perizinannya mulai dokumen kependudukan, izin investasi, izin usaha, surat pencari kerja dan dokumen lainnya di bawah satu atap.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan MPP merupakan wujud komitmen Banyuwangi memberikan pelayanan terbaik bagi warga.
“Kami ingin memudahkan, warga tidak perlu ke berbagai instansi untuk mengurus satu keperluan. Ini juga bentuk transparansi. Dan jika memang ada biaya resmi, pembayarannya di loket bank yang telah disediakan, selain itu juga untuk memberikan kepastian bagi investor yang masuk ke Banyuwangi. “Investor cukup datang di Mal Pelayanan Publik, semua proses terbuka, bahkan advice planning juga di situ. Kalau dulu kan harus ke beberapa dinas. Pelayanan yang memudahkan rakyat seperti ini bisa direplikasi lebih banyak lagi,” papar anas menjelaskan.
Kini Kami sudah mendapatkan ilmunya dan akan kami implementasikan di Banda Aceh,” kata Aminullah kepada wartawan, usai berkeliling menyaksikan berbagai pelayanan yang ada di Mal Pelayanan Publik Banyuwangi, Selasa (27/3/2018).
(*/Seagate)