
LINTASMATRA.COM – MALANG. KKN 01 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) punya cara tersendiri yang cukup kreatif untuk mengatasi permasalahan lingkungan di desa Slamparejo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Kotoran sapi yang sebelumnya menjadi problem utama di dusun busu slamparejo, disulap oleh Mahasiswa KKN 01 UMM menjadi Bioarang (Briket) .
Melihat masyarakat desa yang pada umumnya bermata pencaharian sebagai peternak sapi perah, tentu hal tersebut mengakibatkan banyaknya limbah kotoran sapi yang melimpah. Para peternak merasa resah dengan banyaknya limbah kotoran sapi. Berawal dari keluhan peternak tersebut mahasiswa KKN 01 UMM didampingi oleh DPL Shinta Ayu Purnamawati, SH, MH melalui divisi lingkungan dan kesehatan mengadakan peyuluhan pemanfaatan kotoran sapi sebagai briket (bioarang) di desa Slamparejo, Minggu (05/08).

Kepada awak media lintasmatra.com, Bangun Fajar Baskara selaku kordes menegaskan,”Bahwa briket merupakan ide bagus jika diterapkan di Desa Slamparejo.” Ketua koordinator divisi kesehatan dan lingkungan Alfan Maulana Ishaq menjelaskan, “Jika kegiatan ini bertujuan memberikan informasi kepada masyarakat bahwa kotoran sapi bisa dijadikan pengganti bahan bakar kayu.”
“Berdasarkan keterangan kepala dusun adanya kotoran sapi yang melimpah dapat menyebabkan pencemaran lingkungan yang beresiko timbulnya penyakit, bau yang menggangu terutama saat hujan dan air sungai yang menjadi kotor” ujar Alfan (25/07) Sebelumnya di desa ini sudah ada pengolahan limbah kotoran sapi berupa biogas, namun selain tidak menyeluruh pengolahan biogas ini butuh banyak tempat, estimasi biaya cukup besar dan pengolahan biogas ini masih menghasilkan limbah.

“Pengolahan briket ini mudah dan harga bahan sangat terjangkau, terdiri dari serbuk kayu atau sekam padi yang dicampur dengan kotoran sapi kering sebagai bahan utama dan direkatkan dengan tepung kanji. Sehingga cocok jika diterapkan sebagai solusi dalam penanganan limbah kotoran sapi” ujar Firdany Febri Amrozi sebagai mahasiswa jurusan peternakan.
Pak Junaedi salah satu warga desa sangat mengapresiasi kegiatan penyuluhan teman- teman KKN 01 UMM dan mengharapkan jika pengolahan briket ini bisa berkelanjutan, walaupun mahasiswa kkn sudah meninggalkan Desa Slamparejo. Manfaat dari kegiatan ini tidak hanya mengatasi pencemaran lingkungan, tetapi juga mengurangi penggunaan kayu bakar dan mampu meningkatkan perekonomian warga.(Ton)