Hitam Putih SDN 8 Kalibaru Manis Sabet dua Juara Pengelolaan Kelas

0

LINTASMATRA.COM – Banyuwangi. Terletak di ujung daerah perbatasan tidak membuat Sekolah Dasar Negeri 8 Kalibaru Manis pasif dalam pengembangan pendidikan. justru hal itu menjadi tantangan tersendiri untuk memacu prestasi akademik maupun nonakademik. tidak hanya itu tantangan terbesar sekolah yang terletak di daerah hitam ini adalah mengubah cara pandang masyarakat terhadap pendidikan. di katakan daerah hitam di karenakan daerah di bawah gunung ini dahulunya di kenal sebagai wilayah dengan mayoritas penduduk perilaku kriminal terbesar. tentulah hal ini yang biasanya menjadi momok tersendiri bagi para lembaga pendidikan. bayang – bayang akan ketidak perdulian masyarakat terhadap pendidikan atau masa depan putra putrinya menjadi pandangan awal para guru pendidik yang akan memasuki wilayah hitam.

Namun kini dugaan atas kepercayaan yang menjadi praduga tak bersalah itu di tepis oleh salah seorang figur pendidik yang kini berjuang untuk masa depan siswa – siswinya yang bernaung di bawah lembaga sekolah dasar negeri 8 kalibaru manis.

Baru – baru ini SDN 8 Kalibaru manis, di bawah pimpinan kepala sekolah Suroso, S.Pd dapat menyabet Juara 2 Pengelolaan kelas tingkat Kab. Banyuwangi setelah sebelumnya meraih juara 1 Dapil 4 kab.Banyuwangi. Tentunya hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi lembaga pendidikan di daerah pinggiran. bahkan dengan adanya prestasi ini SDN 8 Kalibaru manis telah dapat merubah kepercayaan publik tentang istilah daerah hitam yang selama ini menjadi sisi negatif desa Kalibaru manis.

Di temui dalam selah kegiatan belajar mengajar (Senin. 9/4/18) kepala sekolah mengakui kebanggaannya atas prestasi SDN 8 Kalibaru Manis. baginya hal ini dapat di capai atas kerja keras bersama, antara guru – guru dan murid – murid. namun yang perlu di garis bawah baginya adalah apresiasi para wali murid yang bernaung dalam paguyuban dan atas peran serta masyarakat sekitar yang senan tiasa mendukung setiap program kegiatan sekolah.

Doa memang yang utama tapi tanpa tindakan bersama, semua tidaklah bisa tercapai,” jelas kepala sekokah Suroso S.Pd . beliau juga mengakui ” sebenarnya pengakuan atas sebuah prestasi ini tidaklah yang paling utama, namun nilai – nilai yang terkandung di dalamnya untuk mencapai prestasi inilah hikmahnya. bagaimana merubah kebiasaan atau pola hidup guru – guru, murid – murid dan seluruh orang yang bernaung di dalam lembaga sekolah untuk terpacu lebih baik, teratur dan di siplin. dan yang paling utama lagi bagaimana merubah pola fikir masyarakat yang dulunya awam dan tidak perduli dengan pendidikan menjadi melek pendidikan, perduli, bahkan cinta pendidikan.

Tentunya hal ini juga tidak dapat di capai hanya dengan duduk di dalam lembaga sekolah. bahkan pada saat team jurnalis datang menemuinya di lembaga sekolah. team kami harus sabar menunggu, di karnakan kesibukan kepala sekolah bersafari ke beberapa tokoh masyarakat. rupanya hal ini beliau lakukan sejak awal tugas kepala sekolahnya. di manapun beliu berpijar hal yang paling awal beliau lakukan adalah memberi salam hormat kepada tokoh masyarakat sekitar utamanya wali murid. baginya menbangun ke dekatan emosional antara seorang pendidik dengan masyarakat skitar utamanya wali murid adalah hal yang paling penting. karna sebuah pendidikan tanpa peran serta masyarakat sekitar dan wali murid tidaklah dapat berkembang. justru dengan kedekatan emosional itu, akan mengetuk hati, dan bila hati telah terketuk maka kecintaan itupun tumbuh mendarah daging. rasa meliki akan lembaga itupun tercipta dan apapun yang di butuhkan untuk keberlangsunga dan perkembangan pendidikan akan menjadi prioritas utama.

Bahkan kepala sekolah menuturkan. Segala program kegiatan di dalam sekolah sifatnya terbuka bagi umum. segala sesuatunya di bicarakan bersama dengan masyarakat dan wali murid. sekecil apapun program itu. bahkan di contohkan, hal terkecil seperti pengisian air minum perkelas itu di tanggung bersama paguyuban. sampai penataan ruang, taman semua atas kerjasama maasyarakat sekitar dan wali murid. tidak heran bila sekolah pinggaairan yang terkadang menjadi bahan ejekan ini. malah memiliki fasilitas memadai. mulai menjauhi alat tulis berbahan kapur, bahkan kini tiap kelas memiliki LED TV. pengamanan yang di lakukan pun bagi kepala sekolah tidak lah susah walau terletak di area rawan curanmor. karna semua telah di percayakan kepada segenap tokoh masyarakat dan beberapa mantan preman setempat.

Bagi kami berteman itu tidaklah harus tebang pilih, karna sebuah persahabatan itu pada dasarnya akan menimbulkan berkah tersendiri. tidak ada istilah hitam atau putih semua tinggal bagaimana cara kita menyikapi. mari kita berfikir positif, sudahlah pada akhirnya pasti berbuah baik,” tutur suroso selaku kepala sekolah.

Hal ini rupanya benar – benar pemikiran yang baik. dan terbukti sejak beliau menduduki jabatan kepala sekolah SDN 8 Kalibaru manis, tidak pernah terjadi kehilangan.

Inilah cara beliau. “sebagai pendidik kita tidaklah hanya merubah siswanya namun juga lingkungnnya. karna jika lingkungannya kondusif, program belajar mengajarpun akan kondusif. bahkan ketika murid berbaur pada lingkungan pun akan tetap kondusif.” Suroso S,Pd . (*/Seagate)

Leave A Reply

Your email address will not be published.